Senin, 28 Maret 2016

Seekor Kuda yang Dikubur Hidup-hidup (Part 2)

"Tanah yang jatuh tersebut langsung dinjak-injak dengan cepat sehingga menjadi padat. Setiap tanah timbunan yang dilontarkan ke tubuhnya, kuda selalu berbuat demikian. Lama-kelamaan lobang tersebut menjadi dangkal dan pada akhirnya kuda bisa melarikan diri."

Itulah kutipan dari bagian akhir cerita kuda yang dikubur dalam kondisi hidup. Cerita seengkapnya baca disini (http://haryfandeli.blogspot.co.id/2016/03/seekor-kuda-yang-dikubur-hidup-hidup.html)

Cerita di atas menggambarkan analogi bagaimana kehidupan kita di dunia ini. Kita harus menyadari bahwa setiap langkah kehidupan kita selalu banyak masalah yang datang. Hidup ini memang simple, tetapi bukan berarti tanpa masalah. Sebagian orang menghabiskan energinya hanya untuk memikirkan dan menyesali datangnya masalah. Itu merupakan tindakan konyol tanpa adanya solusi nyata. Lalu bagaimana mendapatkan solusi yang cocok..?
Berdasarkan cerita kuda di atas, setidaknya ada 2 hal penting yang harus kita lakukan dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi, teutama masalah kehidupan.

1.   Menggerakan tubuh
Menggerakan tubuh merupakan filosofi dari bersikap dinamis terhadap masalah yang dihadapi. Kebanyakan orang hanya melihat satu sisi saja dari masalah yang dihadapinya, sehingga tidak ada sedikit pun jalan keluar yang terlihat. Padahal ilmu Allah ini saat luas, pasti ada jalan keluar dari permasalahan itu. Pertanyaannya adalah apakah kita mau mencari ilmu-ilmu Allah itu untuk memecahkan masalah kita. Pada kondisi ideal dalam pemecahan masalah, kita harus memandang masalah tersebut dari semua sisi. Paksakan diri untuk mencari ilmu-ilmu Allah, siapa yang menyangka bahwa itu adalah solusi masalah kita. Memang perlu energy yang sangat bersar untuk “menggerakkan tubuh” itu, butuh perjuangan dan pengorbanan. Namun yakinlah bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya. Allah akan selesaikan masalah tersebut.. Insya Allah.

     2.      Menginjak tanah
Filosofi “menginjak tanah” pada cerita di atas adalah menjadikan masalah sebagai batu loncatan untuk meningkatkan kualitas diri. Ketika kita sudah mencari dan mempelajari berbagai ilmu Alah, tentu sangat banyak pengalaman yang diperoleh. Ilmu-ilmu inilah yang menjadi hadiah dari usaha-usaha kita dalam penyelesaian masalah. Tanpa masalah mungkin kita belum mengetahui berbagai ilmu Allah, namun dengan adanya masalah kita ‘dipaksa’ untuk mempelajari berbagai ilmu Allah. Disinilah nilai lebih dari seseorang yang pernah memiliki banyak masalah dalam kehidupan.

Kesimpulannya, masalah bukanlan suatu hal yang harus dihindari, akan tetapi harus dihadapi, karena dengan masalah, kualitas diri akan menjadi lebih baik. Yang pasti Allah tidak pernah mendzalimi hamba-Nya. Mari kita ber-huznudzon kepada Allah dari apapun yang terjadi pada diri kita saat ini. Yakinlah bahwa setelah kesulitan itu pasti ada kemudahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar