Universitas Andalas
(Unand) teleh mencatat sejarah baru di awal tahun 2014 ini. Tepatnya pada
tanggal 1 Februari 2014, Rektor Unand, Dr. Werry Darta Taifur, SE.MA menerima
secara resmi surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor: 039/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2014 tentang Nilai
dan Peringkat Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi. Dalam surat keputusan tersebut
ditetapkan bahwa Universitas Andalas terakreditasi dengan Peringkat A dan berlaku selama lima tahun mulai tanggal 16 Januari 2014.
ditetapkan bahwa Universitas Andalas terakreditasi dengan Peringkat A dan berlaku selama lima tahun mulai tanggal 16 Januari 2014.
Hasil ini menyamai
akreditasi perguruan tinggi terkemuka di Indonesia seperti UI, ITB, UGM dan
Unair. Unand merupakan universitas kedua di luar pulau Jawa yang memperoleh
akreditasi A setelah Universitas Hasanuddin Makassar. Tentunya hal ini menjadi
kebanggaan bagi seluruh civitas akademika di lingkungan Unversitas Andalas.
Namun kita janganlah
sampai lengah dengan euforia prestasi yang diraih pada hari ini. Akan masih
banyak lagi tantangan yang akan dilalui untuk menghadapi persaingan global yang
semakin sengit. Apalagi dengan dibukanya pasar bebas ASEAN pada tahun 2015,
kualitas sumber daya manusia yang akan terjun ke dunia kerja sangat bersaing.
Dengan demikian, Unand diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas
dan mampu berkompetisi dengan lulusan-lulusan universitas di negara-negara
ASEAN lainnya.

Untuk mewujudkan hal
tersebut, Unand harus berupaya melakukan langkah-langkah yang bersifat inventif
dan inovatif. Saat ini telah diterapakan sistem digitalisasi kampus dan
penyediaan layanan internet (wifi) di sejumlah tempat seperti pusat
kegiatan mahasiswa, gedung perkuliahan dan fakultas. Perpustakaan
telah menerapkan Online Public Access Catalog (OPAC) atau katalog online
untuk memudahkan mahasiswa dalam pencarian judul buku yang ingin dipinjam serta
penambahan
jumlah koleksi buku, serta adanya visitor library sebagai alat untuk
mengisi data kunjungan perpustakaan.
Langkah-langkah yang telah ditempuh
Unand dalam mencapai akreditasi ini patut diberi apresiasi. Namun yang perlu
diperhatikan adalah jangan sampai pembangunan untuk memajukan Unand berhenti
sampai disini. Jika berhenti, maka pembangunan di Unand terkesan hanya untuk
memperoleh akreditasi semata. Padahal yang tujuan utama pembangunan itu adalah
untuk kemajuan universitas.
Selain sarana-sarana di atas, sumber
daya manusia yang ada di dalamnya juga harus lebih baik. Pimpinan universitas,
karyawan, dosen dan mahasiswa menjadi unsur penting dalam upaya memajukan Unand.
Karakter mereka mesti sesuai dengan Pancasila dan ajaran agama, karena ini merupakan landasan yang penting dalam
membangun karakter manusia.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar