Bagaiman
caranya besi di turunkan dari langit? Apakah dijatuhkan begitu saja ke
bumi? pertanyaan-pertanyaan semacam itulah yang terkadang menghantui
pikiran orang-orang awam di antara kita, bahkan hingga detik ini masih
banyak manusia di palanet bumi ini yang tidak begitu paham dari mana
asalnya besi itu. Nah, dalam tulisan ini kita akan mencoba melirik dari
sudut pandang para sainstist dan penjelasan Allah dalam Al Qur’an.
Ilmuwan dari NASA seperti Profesor Amstrong menjelaskan bahwa memang
besi (Fe) diturunkan dari langit. Sains memberikan informasi kepada
kita, bahwa besi termasuk logam berat yang tidak dapat dihasilkan oleh
bumi sendiri.
Pada awal pembentukan planet bumi pernah dihujani asteroid yang kaya
dengan unsur besi. Setiap benturan tersebut juga menimbulkan ledakan
energi yang meningkat kan suhu planet bumi sampai 1.800 derajat celcius.
Energi sistem tata surya kita tidak cukup untuk memproduksi elemen
besi. Perkiraan paling baik, energi yang dibutuhkan adalah empat kali
energi sistem matahari kita, dengan demikian besi hanya dapat dihasilkan
oleh suatu bintang yang jauh lebih besar daripada matahari, denga suhu
ratusan juta derejat celcius.
Kemudian meledak dahsyat sebagai nova atau supernova, dan hasilnya
menyebar di angkasa sebagai meteorit yang mengandung besi, melayang di
angkasa sampai tertarik oleh grafitasi bumi, diawal terbentuknya bumi
miliaran tahun yang lalu.
Lautan yang mencapai kedalaman 10 mil lebur dan meluas hingga
menyelimuti planet Bumi. Radioaktif didalam planet ini semaikn
memanaskan suhu dalam interior bumi sehingga menjadi sebuah periok besi
yang meleleh.
Lelehan meteor besi itu kemudian mulai menyusut ke tengah karena
ditarik gaya grafitasi bumi. Lelehan besi tersebut mengalir sejauh
ribuan kilometer dari permukan mengikuti perjalananya menuju inti bumi.
Perjalanan tersebut membutuhkan waktu kurang lebih satu miliar tahun.
Rentang waktu tersebut tergolong pendek dalam skala geologi. Itulah
penyebab mengapa planet bumi mempunyai inti besi yang dikelilingi oleh
lelehan-lelehan batu gunung berapi hingga saat ini. Artinya besi yang
kita kenal menjadi bagian hidup hidup manusia ternyata bukan dari planet
Bumi. Luar biasa, besi adalah salah satu unsur yang dinyatakan secara
jelas dalam Al Qur’an. Dalam Surat Al-Hadiid, yang berarti “besi” Allah
berfirman:
“…Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia…” (Qs Al Hadiid : 25)
Memang aneh, tampaknya, nama salah satu elemen kimia dalam tabel
periodik yaitu besi (Fe = ferrum) bisa mejadi salah satu surat dalam
kitab suci agama Islam. Akan tetapi hal inilah yang menjadi salah satu
kebenaran yang tak terbantahkan dari Al Qur’an. Sehingga pertanyaan bagi
orang awam tentangnya, karakter apa yang menarik pada surat ini? Lalu
mengapa besi dijadikan salah salah satu nama surat dalam Al-Qur’an?
Bukankah emas, misalnya, adalah logam mulia yang lebih berharga?
Karakter pertama, yang menarik perhatian adalah banyak penafsir menghindari terjemahan wa anzalnal-hadida. Dengan “Kami ciptakan besi”. Kata itu lebih tepat di artikan sebagai “Kami turunkan besi” sebagaimana terjemahan dari kata wa anzalna ma’ahumul kitab wal miizaan —kalimat awal dari Surat Al Hadid ayat 25 diatas – yang berarti “Kami turunkan bersama mereka Al-Kitab dan mizan (keadilan, keseimbangan, keselarasan, dan kesepadanan)…”. Karena dalam bayangan mufasir klasik, bagaiman caranya besi di turunkan Allah dari langit? Apakah dijatuhkan saja?
Karakter kedua, ketika menjelaskan, besi memberikan kekuatan yang hebat, barangkali kita membayangkan senjata pemusnah sekelas ICBM, Inter Continental Ballistic Missile (peluru
kendali antar benua) atau senjata pemusnah massal seperti senjata
kimia. Tetapi bukan hanya itu. Nikmat yang paling besar yang diberikan
Allah kepada umat manusia adalah desain bumi. Bumi dan isinya yang
dilindungi oleh sabuk Van Allen yang membungkus bumi seolah-olah perisai
berbentuk medan Elektromagnetik berenergi tinggi. Perisai dengan
kekuatan hebat ini tidak dimiliki planet-planet lain.
Sabuk radiasi yang membentuk energi tinggi, terdiri dari proton dan
elektron, memneglilingi ribuan kilometer di alas bumi, diberinama sabuk
Van Allen. Sabuk ini melindungi bumi dan isinya dari ledakan dahsyat
energi matahari yang terjadi setiap 11 tahun sekali yang disebut solar flares. Ledakan
dahsyat ini bila tidak ditahan di angkasa dapat meluluh-lantakan semua
kehidupan di bumi dengan kekuatan setara 100 juta bom atom Hiroshima.
Perlindungan juga didapatkan dari serangan badai kosmis yang
membahayakan umat manusia. Bagaimana sabuk perisai ini terbentuk? Sabuk
ini terbentuk dari inti bumi yang besar, yaitu terdiri besi dan nikel.
Keduanya membentuk medan magnet yang besar, yang tidak dimiliki oleh
planet lain, kecuali planet Merkurius dengan radiasi yang lemah.
Karakter ketiga, berhubungan dengan elemen kimia
dalam tabek periodik. Kita kurang lengkap menafsirkan Surat Besi tanpa
mebedah elemen kimia besi berikut karakteristiknya, yang berhubungan
dengan kata Al Hadiid. Tanpa mengenal sifat-sifat besi, pembaca
tidak akan mengetahui keindahan Surat Besi ini yang diletakkan pada
nomor 57. Dalam Al-Qur’an di surah Al-Hadid (besi) memiliki urutan surah
ke 57, yakni sama dengan nomor massa besi dalam tabel periodik unsur
dan nilai numerik dalam kata arab dari kata hadid sendiri memiliki nomor26, yaitu nomor atom besi. ini bukan mencocok-cocokkan tapi memang demikianlah kenyataannya. Wallahu a’lam bish Shawaab.
Sumber : http://teamakademikforistek.wordpress.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar