Jumat, 16 Mei 2014

Dari Mana datangnya besi ? Jawabannya : Dari Langit

Bagaiman caranya besi di turunkan dari langit? Apakah dijatuhkan begitu saja ke bumi? pertanyaan-pertanyaan semacam itulah yang terkadang menghantui pikiran orang-orang awam di antara kita, bahkan hingga detik ini masih banyak manusia di palanet bumi ini yang tidak begitu paham dari mana asalnya besi itu. Nah, dalam tulisan ini kita akan mencoba melirik dari sudut pandang para sainstist dan penjelasan Allah dalam Al Qur’an.

Ilmuwan dari NASA seperti Profesor Amstrong menjelaskan bahwa memang besi (Fe) diturunkan dari langit. Sains memberikan informasi kepada kita, bahwa besi termasuk logam berat yang tidak dapat dihasilkan oleh bumi sendiri.
Pada awal pembentukan planet bumi pernah dihujani asteroid yang kaya dengan unsur besi. Setiap benturan tersebut juga menimbulkan ledakan energi yang meningkat kan suhu planet bumi sampai 1.800 derajat celcius.
Energi sistem tata surya kita tidak cukup untuk memproduksi elemen besi. Perkiraan paling baik, energi yang dibutuhkan adalah empat kali energi sistem matahari kita, dengan demikian besi hanya dapat dihasilkan oleh suatu bintang yang jauh lebih besar daripada matahari, denga suhu ratusan juta derejat celcius.

Kemudian meledak dahsyat sebagai nova atau supernova, dan hasilnya menyebar di angkasa sebagai meteorit yang mengandung besi, melayang di angkasa sampai tertarik oleh grafitasi bumi, diawal terbentuknya bumi miliaran tahun yang lalu.

Lautan yang mencapai kedalaman 10 mil lebur dan meluas hingga menyelimuti planet Bumi. Radioaktif didalam planet ini semaikn memanaskan suhu dalam interior bumi sehingga menjadi sebuah periok besi yang meleleh.
Lelehan meteor besi itu kemudian mulai menyusut ke tengah karena ditarik gaya grafitasi bumi. Lelehan besi tersebut mengalir sejauh ribuan kilometer dari permukan mengikuti perjalananya menuju inti bumi. Perjalanan tersebut membutuhkan waktu kurang lebih satu miliar tahun. Rentang waktu tersebut tergolong pendek dalam skala geologi. Itulah penyebab mengapa planet bumi mempunyai inti besi yang dikelilingi oleh lelehan-lelehan batu gunung berapi hingga saat ini. Artinya besi yang kita kenal menjadi bagian hidup hidup manusia ternyata bukan dari planet Bumi. Luar biasa, besi adalah salah satu unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al Qur’an. Dalam Surat Al-Hadiid, yang berarti “besi” Allah berfirman:

“…Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia…” (Qs Al Hadiid : 25)

Memang aneh, tampaknya, nama salah satu elemen kimia dalam tabel periodik yaitu besi (Fe = ferrum) bisa mejadi salah satu surat dalam kitab suci agama Islam. Akan tetapi hal inilah yang menjadi salah satu kebenaran yang tak terbantahkan dari Al Qur’an. Sehingga pertanyaan bagi orang awam tentangnya, karakter apa yang menarik pada surat ini? Lalu mengapa besi dijadikan salah salah satu nama surat dalam Al-Qur’an? Bukankah emas, misalnya, adalah logam mulia yang lebih berharga?

Karakter pertama, yang menarik perhatian adalah banyak penafsir menghindari terjemahan wa anzalnal-hadida. Dengan “Kami ciptakan besi”. Kata itu lebih tepat di artikan sebagai “Kami turunkan besi” sebagaimana terjemahan dari kata wa anzalna ma’ahumul kitab wal miizaan —kalimat awal dari Surat Al Hadid ayat 25 diatas – yang berarti “Kami turunkan bersama mereka Al-Kitab dan mizan (keadilan, keseimbangan, keselarasan, dan kesepadanan)…”. Karena dalam bayangan mufasir klasik, bagaiman caranya besi di turunkan Allah dari langit? Apakah dijatuhkan saja?

Karakter kedua, ketika menjelaskan, besi memberikan kekuatan yang hebat, barangkali kita membayangkan senjata pemusnah sekelas ICBM, Inter Continental Ballistic Missile (peluru kendali antar benua) atau senjata pemusnah massal seperti senjata kimia. Tetapi bukan hanya itu. Nikmat yang paling besar yang diberikan Allah kepada umat manusia adalah desain bumi. Bumi dan isinya yang dilindungi oleh sabuk Van Allen yang membungkus bumi seolah-olah perisai berbentuk medan Elektromagnetik berenergi tinggi. Perisai dengan kekuatan hebat ini tidak dimiliki planet-planet lain.
Sabuk radiasi yang membentuk energi tinggi, terdiri dari proton dan elektron, memneglilingi ribuan kilometer di alas bumi, diberinama sabuk Van Allen. Sabuk ini melindungi bumi dan isinya dari ledakan dahsyat energi matahari yang terjadi setiap 11 tahun sekali yang disebut solar flares. Ledakan dahsyat ini bila tidak ditahan di angkasa dapat meluluh-lantakan semua kehidupan di bumi dengan kekuatan setara 100 juta bom atom Hiroshima. Perlindungan juga didapatkan dari serangan badai kosmis yang membahayakan umat manusia. Bagaimana sabuk perisai ini terbentuk? Sabuk ini terbentuk dari inti bumi yang besar, yaitu terdiri besi dan nikel. Keduanya membentuk medan magnet yang besar, yang tidak dimiliki oleh planet lain, kecuali planet Merkurius dengan radiasi yang lemah.

Karakter ketiga, berhubungan dengan elemen kimia dalam tabek periodik. Kita kurang lengkap menafsirkan Surat Besi tanpa mebedah elemen kimia besi berikut karakteristiknya, yang berhubungan dengan kata Al Hadiid. Tanpa mengenal sifat-sifat besi, pembaca tidak akan mengetahui keindahan Surat Besi ini yang diletakkan pada nomor 57. Dalam Al-Qur’an di surah Al-Hadid (besi) memiliki urutan surah ke 57, yakni sama dengan nomor massa besi dalam tabel periodik unsur dan nilai numerik dalam kata arab dari kata hadid sendiri memiliki nomor26, yaitu nomor atom besi. ini bukan mencocok-cocokkan tapi memang demikianlah kenyataannya. Wallahu a’lam bish Shawaab.

Sumber : http://teamakademikforistek.wordpress.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar